Bila anda menemukan link yang rusak/bermasalah. Silakan lapor  DISINI

Cara Kerja Quick Count dalam Memberikan Hasil Hitung Cepat Pemilu

Quick count adalah adalah metode hitung cepat pemilu dengan mengambil data dari tempat pemungutan suara (TPS) sebagai sampel. Hasil Quick Count Pemilu
Cara Kerja dan Hasil Quick Count Pemilu Presiden dan Legislatif 2024
ASCQuick count adalah adalah metode hitung cepat pemilu dengan mengambil data dari tempat pemungutan suara (TPS) sebagai sampel.

Hasil quick count pemilu biasanya sudah bisa diketahui beberapa jam setelah penutupan pemungutan suara.

Namun, penghitungan quick count bukan hasil resmi, melainkan hasil bayangan berdasarkan survei dari beberapa sampel hasil pemungutan suara di sejumlah TPS yang sudah ditentukan.

Metode penghitungan quick count umumnya dilakukan oleh lembaga survei atau oleh tim internal dari masing-masing kandidat dalam pemilu.

Lantas, bagaimana cara kerja quick count dalam pemilu?

Cara kerja quick count

Dilansir dari Kompas.com (17/4/2019), metodologi quick count menggunakan akar ilmu statistika dalam teknik penarikan sampelnya (sampling).

Dari seluruh TPS dalam pemilu, nantinya sampel yang ditarik harus dihitung sehingga diyakini mewakili jumlah dan sebaran jumlah TPS dan dapil tersebut.

Urutan operasionalisasinya, dimulai dari sampling, kemudian mengumpulkan data berdasarkan basis responden sesuai cara hitung cepat yang dipakai.

Misalnya samplingnya menggunakan sampel 6.000 TPS, harus diyakini dan dipastikan oleh peneliti bahwa jumlah TPS tersebut adalah representasi dari seluruh daerah pemilihan.

Quick count mendata angka yang didapat berdasarkan formulir C1 dari TPS yang menjadi sampel.

Tahapan Quick Count

Dikutip dari Kompas.com (11/7/2024), berikut adalah tahapan kerja lembaga survei saat melakukan quick count:

1. Menentukan sampel TPS

Langkah pertama adalah menentukan sampel TPS, yang diambil secara acak dan representatif dengan mewakili karakteristik populasi di Indonesia.

Semakin besar jumlah sampel TPS yang diambil, semakin kecil tingkat kesalahan atau margin of error dan makin akurat hasil yang didapat.

Hampir semua quick count memakai metode pengacakan sehingga persebaran merata dan proporsional.

2. Merekrut relawan

Relawan bertugas memantau TPS hingga rekapitulasi suara untuk kemudian mengirimkannya ke pusat data.

Para relawan direkrut berdasarkan asal kelurahan di mana sampel TPS berada. Alasannya, para relawan bisa lebih mengetahui tantangan geografis dan sosial wilayah TPS.

Nantinya, para relawan mendapatkan pelatihan mengenai quick count. Selain memberikan logistik, relawan akan mendapat pengetahuan dan keahlian dari tutor di tingkat provinsi.

3. Simulasi quick count

Langkah selanjutnya adalah melakukan simulasi dan uji coba apakah perangkat quick count telah bekerja dengan baik.

Simulasi ini bertujuan untuk mengetahui letak kelemahan agar segera diatasi, agar human error dan technical error tidak terjadi pada hari-H.

4. Mengirim rekapitulasi ke pusat data

Di hari-H para relawan yang memantau di setiap TPS akan mengirim hasil rekapitulasi suara dalam formulir C-1 ke pusat data.

Pengiriman dilakukan dengan menggunakan layanan pesan. Setelah masuk ke data center, kemudian data-data dari TPS tersebut ditabulasi.

5. Mengolah data dan menampilkan hasil

Setelah data lapangan masuk ke pusat data, maka data tersebut akan diolah melalui perangkat lunak yang dibuat oleh programer lembaga survei.

Proses pengolahan data dilakukan dengan menerapkan ilmu statistik yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.

Data dari lapangan akan terus masuk dan terus diperbarui hingga puncak yang biasanya terjadi sekitar pukul 14.00 hingga 15.00.

Begitulah cara kerja dari quick count dalam memberikan hasil hitung cepat dalam pemilu. Semoga bermanfaat.
Lihat artikel terbaru dan menarik lainnya di Google News
Baca Juga:

Posting Komentar

© AnoSukma.com - Situs informasi pendidikan dan dunia hiburan masa kini. Developed by www.niadi.net | sadamantra